AKUNTAN FORENSIK


 INVESTIGASI AKUNTANSI

Investigasi Akuntansi dikenal juga sebagai Akuntansi Forensik. Kata “forensic” berarti “termasuk ke, digunakan dalam atau sesuai dalam pengadilan dari kehakiman atau untuk diskusi dan debat public”. Jadi, itu membuat investigasi akuntansi sebaga proses memberikan bukti yang dapat diterima oleh pengadilan dengan menggunakan analisis akuntansi. Dengan memberikan keahlian akuntansi dan investigasi digabungkan dengan dukungan litigasi, investigasi akuntan telah menjadi batu penjuru dalam ketaatan hukum-hukum pajak dan akuntansi. Dalam tulisan ini, kita akan melihat kepada prosedur yang digunakan oleh akuntan investigasi untuk melaksanakan pekerjaan mereka.

Sejarah

Sejak beberapa tahun yang lalu, akuntan investigasi telah menemukan peran mereka yang signifikan terus berkembang. Hal ini terutama disebabkan oleh the Sarbanes-Oxley Act of 2002. Undang-undang ini membawa perubahan pasti bagaimana kecurangan keuangan dalam dunia bisnis telah diinvestigasi dan dihukum. Akuntan Investigasi memperoleh peran membantu di dalam investigasi dan menemukan siapa saja yang melanggar the Sarbanes-Oxley act. Untuk  mengakomodasi hukum pajak yang baru dan peran mereka di dalamnya, akuntan investigasi mengembangkan beberapa prosedur yang membuat keyakinan mereka telah melaksanakan tugas mereka dengan benar.

Signifikansi

Prosedur-prosedur yang akuntan investigative ikuti adalah sangat signifikan untuk mendapatkan apa yang mereka ingin selesaikan. Selama setiap investigasi, beberapa hak-hak tertentu harus dihormati dan diikuti supaya aman dalam penuntutan dan pemutusan perkara. Kesalahan sekecil apapun dapat menimbulkan perbedaan dalam melepaskan seseorang atau menghukum mereka karena penggelapan miliaran rupiah. Seorang Akuntan Investigasi memiliki peran utama untuk mengumpulkan bukti. Bukti yang harus dikumpulkan dan diyakinkan keakuratannya dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Akuntan invdestigasi meyakinkan bahwa tidak terjadi kecelakaan atau pelanggaran dengan mengikuti proseudr-prosedur yang ditetapkan secara baik.

Fungsi

Prosedur-prosedur untuk menginvestigasi akun-akun yang diikuti adalah sederhana, tetapi tidak penting cepat dan mudah. Mereka harus melaksanakan dan mengikuti dan memasuki ribuan transaksi untuk menentukan apakah ada hukum yang dilanggar. Bertemu dengan klien untuk memperoleh informasi adalah langkah pertama dalam prosedur. Sebelum suatu dokumen diperlihatkan, cek silang dan bertentangan dilaksanakan untuk meyakinkan tidak ada benturan kepentingan terjadi. Sekali dua langkah pertama diselesaikan, maka inisiatif investigasi dilaksanakan. Selama investigasi ini, rencana tindakan terperinci dikembangkan berdasarkan pada temuan-temuan awal dari kertas kerja.  Dengan menggunakan rencana tindakan, semua transaksi-transaksi keuangan dianalisa dan bukti dikumpulkan dan dipasangi label. Bukti ini dipresentasikan kepada klien dalam laporan-laporan dan grafik-grafik.

Akibat

Setiap langkah dalam proses memiliki akibat tersendiri; inilah alasan mengapa akuntan investigatsi melaksanakan prosedur tersebut. Mari perhatikan langkah-langkah yang akuntan investigasi lakukan dalam suatu prosedur dan apa akibat yang diharapkan

Bertemu klen. Tujuan dari langkah ini adalah mengumpulkan informasi. Klien tersebut mungkin seorang pejabat pemerintahan yang melaksanakan suatu investigasi atau pemilik perusahaan kecil yang menghadapi kehilangan dana. Dalam pertemuan ini, akuntan investigasi ingin mendapatkan pemahaman yang jelas tentang apa yang dicurigai dan apa yang diharapkan oleh klien untuk dicapai atau diperoleh oleh Akuntan Investigasi.

Melaksanakan pentgecekan suatu pertentangan atau konflik. Sebagaimana setiap menyewa seorang individu. Suatu benturan kepentingan akan membahayakan investigasi. Setelah pertemuan dengan klien, akuntan investigasi memeriksa semua individu yang terlibat dan meyakinkan tidak terjadi suatu konflik atau benturan kepentingan.

Melaksanakan investigasi awal. Tidak ada bukti yang diharapkan ditemukan dalam langkah ini dalam suatu proses. Akuntan investigasi mencari tahu situasi dokumentasi untuk menyusun rencana tindakan. Misalnya, jika klien memiliki baik catatan kertas maupun elektronik, investigator boleh memutuskan memeriksa catatan kertas lebih dahulu dan kemudian mengadunya dengan catatan-catatan elektronik Investigasi awal hanya melihat situasi, bukan kerja.

Menyusun Rencana Tindakan. Setelah mengakses situasi, suatu rencana tindakan dikembangkan. Selama pertemuan awal dengan klien, suatu kerangka kerja mungkin telah disiapkan untuk investigasi. Rencana tindakan akan meyakinkan bahwa semua pekerjaan telah lengkap dalam kerangka waktu.

Mengumpulkan semua bukti yang relevan. Dengan menggunakan rencana tindakan, investigator kemudian meminta semua dokumen dari klien. Jika itu adalah suatu investigasi kriminal atau kejahatan atau tindak pidana, suatu panggilan tertulis untuk menghadiri siding pengadilan (a subpoena) mungkin dibutuhkan untuk informasi ini.

Melaksanakan analisis. Disinilah paling banyak waktu dipergunakan. Setiap dokumen diakses secara hati-hati untuk mendukung atau menolak tindakan pelanggaran hukum.  Analisis meliputi mengumpulkan bukti, menghitung kerusakan atau kerugian, mengikhtisarkan transaksi-transaksi, menelusuri harta benda dan membuat grafik-grafik dan model-model computer untuk mendukung temuan-temuan.

Laporan temuan-temuan. Langkah terakhir dalam proses investigasi adalah melaporkan semua temuan-temuan kepada klien. Dari sini, klien memutuskan apakah yang akan dilakukan dengan infromasi yang telah mereka miliki saat ini.

Kerangka Kerja

Berdasarkan sifat kasus, suatu kerangka kerja untuk suatu investigasi akuntan melaksanakan pekerjaan mereka dapat sangat dibatasi. Selama litigasi, jika tuntutan cepat diinginkan, akuntan investigasi hanya memiliki sedikit hari untuk menyelesaikan investigasi ribuan lembar kertas dan dokumen-dokumen elektronik untuk mengumpulkan bukti. Idealnya, beberapa akuntan investigasi akan bekerja sama untuk menyelesaikan ini. Ini adalah peristiwa yang jarang terjadi, biasanya, dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk melaksanakan investigasi sebelum suatu kasus diajukan gugatan atau tuntutan ke pengadilan. Untuk audit rutin yang proaktif, investigasi akun-akun hanya akan membutuhkan beberapa minggu untuk menyelesaikan pekerjaan. Oleh karena pengecekan ini dilaksanakan secara teratur, maka tidak akan seekstensif pada waktu sempit dan tidak membutuhkan banyak waktu.

 

Ingin menjadi Akuntan Forensik? Hubungi LEMBAGA AKUNTAN FORENSIK INDONESIA di: pajakhemat@gmail.com

 

Make a Free Website with Yola.