AKUNTAN FORENSIK


 

BUKTI bagi AKUNTAN FORENSIK

Pengantar

Akuntan Forensik adalah orang yang ahli dan trampil menerapkan seni dan ilmu pengetahuan untuk menemukan bukti yang dapat dipergunakan oleh hakim dengan menggunakan praktik investigasi dan akuntansi secara bersamaan. Tujuan dalam semua kasus Akuntan Forensik adalah bukti, sehingga bukti menjadi topic yang sangat penting dari diskusi ketika berbicara tentang Akuntan Forensik.   Adalah bukti-bukti ini yang menarik minat dan mengikat upaya Advokat dan Pejabat Pemerintah serta Penegak Hukum secara sungguh-sungguh percaya untuk menyatakan suatu kasus adalah sangat penting dan memiliki profil tingkat tinggi. Pelatihan AKUNTAN FORENSIK akan mempelajari lebih lanjut tentang bukti yang dicari oleh Akuntan Forensik dan bagaimana mereka menemukan dan mendapatkannya.

Sejarah

Adalah pada tahun 1946 ketika istilah “akuntansi forensic” pertama sekali diciptakan. Adalah seorang Rekan di Firma Akunting yang berbasis di New York yang bernama Maurice E. Peloubet yang pertama sekali menulis artikel tentang topik tersebut, walaupun seorang Pengacara dari New York yang bernama Max Lourie mengklaim telah menggunakan prase tersebut pada tahun 1953. Akuntansi Forensik terbentuk dari banyak menggunakan kolaborasi antara Akuntan dan system hukum. Pengacara menggunakan akun forensik untuk menemukan bukti dalam kasus kerah putih yang tidak dapat mereka peroleh. Bukti ini akan membantu memenangkan banyak kasus.

Metode

Akuntan Forensik memiliki beberapa metode yang meraka gunakan untuk menemukan bukti. Apa yang professional ini kerjakan adalah menemukan korelasi statistic antara data-data angka yang ditemukan dalam kerja dan dokumen-dokumen elektronik. Satu teknik yang telah dipergunakan, dan terbukti sangat berhasil pada masa lampau adalah Link Discovery (LD). Ini terjadi pada waktu seorang Akuntan Forensik menggunakan tugas-tugas statistic dan praktik untuk mengembangkan bukti grapik yang menentukan. Dengan menggunakan Bayesian probabilistic dan teknik-teknik lain, seorang investigator mampu menemukan hubungan tersembunyi di antara banyak dokumen untuk dibentuk dan dsusun bersama untuk membentuk suatu bukti. Suatu pendekatan yang baru telah disambut hangat adalah the Hybrid Evidence Correlation (HEC). Teknik ini relative masih baru, teknik ini menggunakan logika tingkat-pertama dengan inference peluang semantic untuk menemukan pola yang dicurigai yang tidak mudah ditemukan.

Manfaat

Bukti yang ditemukan oleh Akuntan Forensik adalah bermanfaat dalam persidangan pidana dan perdata. Bukti dapat membuktikan terjadinya pelanggaran hukum atau sebaliknya tidak terjadi pelanggaran hukum. Setelah menyisir ribuan transaksi dan menemukan pola atau kaitan, Akuntan Forensik meletakkan temuan mereka dalam laporan-laporan dan grafik-grafik. Laporan-laporan dan grafik-grafik ini dilengkapi dengan dokumen pendukung untuk menciptakan bukti yang dapat diterima di persidangan. Bukti ini dapat digunakan untuk menyelesaikan sengketa di antara para pemegang saham, menemukan kecurangan pegawai, membantu dalam sengketa perceraian, menetapkan kerusakan dan kerugian dalam klaim asuransi dan membantu litigasi dalam memutuskan suatu perkara.

Proses

Sewaktu melaksanakan suatu audit, seorang Akuntan Forensik hanya memiliki satu tujuan dalam pikirannya, untuk menemukan bukti dari kecurangan yang terjadi. Tugas mereka adalah mencari kecurangan, untuk itulah mengapa mereka dibayar.  Untuk melaksanakan ini, mereka mengikuti prosedur-prosedur tertentu untuk merampungkan tugas mereka. Hal pertama yang mereka harus kerjakan adalah bertemu dengan klien. Kebanyakan orang yang menyewa Akuntan Forensik adalah pemilik perusahaan, pengacara atau pejabat pemerintah. Setelah pertemuan, Akuntan Forensic mulai mengumpulkan catatan-catatan, laporan kartu kredit, jurnal-jurnal, laporan bank, basis-basis data, surat-surat, memo-memo dan buku-buku besar, adalah semua jenis dari catatan-catatan  yang dapat dipertimbangkan sebagai catatan-catatan. Tidak cukup hanya dengan catatan untuk menemukan kecurangan, mereka juga mewawancarai orang-orang seperti yang dilakukan oleh para investigator. Secara mendalam mereka menganalisa semua informasi yang mereka miliki (catatan dan rekaman wawancara) untuk menemukan lubang di dalamnya. Kemudian mereka menguraikan dan menafsirkan pola dan menemukan tautan tersembunyi antara dokumentasi dengan wawancara-wawancara. Setelah merampungkan investigasi, Akuntan Forensik mempresentasikannya dalam bentuk laporan yang memverifikasi apakah kecurangan telah terjadi atau tidak.

Perhatian

Bukti yang dikumpulkan oleh Akuntan forensic adalah informasi yang berharga dan diperlakukan dengan hati-hati. Dalam kenyataan bahwa bukti itu hanya berlaku apabila ditemukan seperti ditemukan oleh penyidik. Oleh karena itu, Akuntan Forensik harus mematuhi dan mengikuti hukum yang sama yang dipergunakan oleh Penyidik Kepolisian yang menemukan bukti selama penyidikan, informasi itu sensitive dan reputasi setiap yang terlibat dapat dalam bahaya. Akuntan Forensik harus melindungi hak-hak setiap orang dan diperlakukan dengan bijaksana selama dan setelah investigasi. Jika bukti itu diperoleh secara illegal (tidak sesuai hukum berlaku), atau seseorang merasa bahwa hak-haknya telah dilanggar, maka Akuntan forensic akan menghadapi reaksi balik, yang dapat berupa tuntutan pelanggaran hak asasi, penceramaran nama baik dan sejenisnya, dan bukti itu dapat tidak berlaku atau diabaikan, dan menjadi tidak berguna dalam pengadilan.

 

BERMINAT BERKARIR MENJADI AKUNTAN FORENSIK? Hubungi LEMBAGA AKUNTAN FORENSIK INDONESIA: pajakhemat@gmail.com

Make a Free Website with Yola.